[ad_1]
Sama seperti pabrik perakitan smartphone lainnya, di pabrik perakitan ARM, smartphone yang akan diproduksmemiliki beberapa tahapan pengerjaan. Mulai dari pengecekan komponen, perakitan dan pengecekan fungsi, hingga sampai kepada pengepakan. Setelah proses produksi berjalan dari awal hingga akhir, beberapa unit smartphone diambil dari tiap batch untuk sample pengecekan ulang. Sebelum akhirnya didistribusikan untuk mulai dipasarkan. Adapun jumlah line produksi yang digunakan untuk memproduksi perangkat Infinix di pabrik ARM baru satu line. Line ini memproduksi 700 unit perangkat smartphone setiap harinya. Atau sekitar 16.000 unit perbulan. Untuk line produksi smartphone Infinix terdapat sekitar 40-42 karyawan operator yang bekerja.
ARM sendiri memiliki 8 line produksi yang juga digunakan untuk memproduksi beberapa smartphone dari brand lain, dengan total kapasitas produksi secara keseluruhan mencapai 500 ribu unit perbulan. Alasan Infinix memilih ARM sebagai mitra perakitan kedua mereka yaitu karena lokasinya yang tidak jauh dari pusat distribusi smartphone Infinix yang notabene adalah di Jakarta. âÃni akan lebih efisien baik dari segi waktu maupun cost. Apalagi untuk produk Hot S3 ini demandnya sangat tinggi dengan flash sale yang diselenggarakan di tiap minggu, kami tentunya membutuhkan mitra dengan efisiensi yang tinggi,â ujar Boron, Assistent Marketing Manager Infinix Mobile Indonesia.
Selain itu ARM juga sudah memiliki semua teknologi perakitan baik dari smartphone entry level hingga flagship. âARM menjadi satu diantara dua pabrik perakitan di tanah air yang sudah mampu memproduksi smartphone dengan sertifikasi IP68,â ujar Indramawan selaku Research & Development, PT Adi Reka Mandiri. Namun masih Infinix tetap bekerja sama PT Sat Nusa Perada yang juga masih menjadi mitra perakitan mereka. Tahun ini Infinix sendiri masih memiliki rencana untuk memproduksi sekitar 6 model smartphone, baik dari kelas entry level, menengah maupun flagship.
[ad_2]
Source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar